Pada dasarnya bambu memiliki kekuatan yang cukup kuat yang dapat dibandingkan dengan besi. Selain itu bambu memiliki lapisan pelindung pada bagian luar nya yang mencegah terjadinya pelapukan, yang mungkin disebabkan oleh air yang merupakan musuh alami dari hampir semua material organik.
(photo by www.engineeringdiscoveries.net) |
Ada beberapa hal yang menjadikan bambu sebagai material pilihan Ketika membangun suatu bangunan, yaitu:
A. Harga yang tejangkau dan merakyat
Penggunaan material bambu sebagai rangka bangunan banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan juga Indonesia. Masyarakat banyak mengambil material dari bambu dikarenakan harganya cukup terjangkau dan persebaran pohon bambu yang cukup sering dijumpai sehinga dapat diperoleh bahkan secara cuma-cuma.
B. Bersifat Elastis
Sebagai bahan organik, bambu memiliki sifat elastis, rongga tengah bambu membantu sebagai bracer agar struktur bangunan lebih ringan dan tidak kaku. Hal ini menjadi nilai unggulan karena menjadikan material bambu dapat dimanfaatkan dalam membuat konstruksi bangunan tahan gempa.
(photo by www.venuereport.com) |
C. Ramah Lingkungan
Dari alam digunakan untuk bernaung dengan teduh, bambu sebagai bahan organik tidak menimbulkan banyak pencemaran lingkungan dan dapat diolah atau didaur ulang menjadi produk baru dalam waktu yang relative singkat daripada bahan seperti besi, kaca, atau plastik.
D. Mudah dibentuk
Material berbahan bambu dapat dibentuk menjadi beraneka ragam furniture dengan cara dibelah maupun dipotong menjadi beberapa bagian untuk diaplikasikan pada beragam posisi seperti:
- Sebagai begisting atau penguatan dalam struktur beton tulangan
- Sebagai tiang atau kolom bangunan (menggunakan bambu yang cukup kuat dan berumur tua sehingga lebih kokoh)
- Sebagai rangka atap dan kanopi dari anyaman bambu untuk memberikan kesan area yang teduh
- Sebagai dinding rumah dari anyaman bambu yang dihaluskan dengan ukuran yang seragam atau yang disebut sebagai gedheg
- Sebagai lantai bangunan dengan bambu yang ditata atau diikat kuat atau sebagai produk bambu laminasi
- Sebagai partisi sekat pembatas ruangan dengan ruang terbuka (halaman depan, halaman belakang, kolam renang, dsb.)
GV House karya Herry J Architects (Sumber: arsitag.com) |
- Sebagai pagar rumah sekaligus media tiang bagi tanaman rambat
- Sebagai berbagai macam furniture atau perabot rumah tangga seperti kursi, meja ataupun pintu
Akan tetapi perlu dilakukan perencanaan secara matang terkait aplikasi material bambu karena ada beberapa kelemahan dari material tersebut yaitu rawan terhadap rayap tanah dan rayap kayu terutama jika di daerah dengan kelembaban yang tinggi. Di sisi lain penyambungan antar bambu atau sambungan dengan material lain memerlukan Teknik dan ketrampilan tinggi untuk memastikan sambungan kokoh dan rapi. Salah satu kelemahan bambu lainnya adalah bambu rawan terbakar.
Untuk mengatasi kelemahan dari material bambu tersebut, perlu diperhatikan beberapa jenis bambu yang dapat digunakan dalam struktur bangunan berdasarkan jenis dan karakteristiknya supaya dapat digunakan secara tepat guna.
(photo by www.genpijogja.com ArtJog2019) |
Jenis bambu yang umum digunakan untuk struktur bangunan atau rumah :
1. Bambu Betung (Dendrocalamus Asper)
Bambu ini dapat diawetkan untuk kemudian digunakan dalam konstruksi bangunan maupun jembatan atau juga dibuat furniture dan berbagai jenis peralatan pertanian dan peternakan maupun bambu laminasi karena daya rekatnya yang cukup baik. Jika tidak diawetkan, jenis bambu ini rentan terhadap rayap tanah dan rayap kayu, jenis bambu ini dapat bertahan selama kurang lebih 3 tahun jika berhubungan dengan tanah lembab dan basah.
2. Bambu Wulung (Gigantochloa Atroviolacea)
Bambu ini baik digunakan sebagai bahan baku pulp atau kertas, atau jika diawetkan dapat digunakan sebagai berbagai macam furniture, kerajinan tangan, atau alat musik yang terbuat dari bambu seperti angklung, calung, gambang dan lain sebagainya.
3. Bambu Apus (Gigantochloa Apus)
Bambu Apus memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap rayap kayu kering maupun rayap tanah. Bambu jenis ini mudah diawetkan menjadi bambu lamina, atau bahan anyaman maupun diaplikasikan sebagai pagar, sebagai konstruksi ringan dalam pembuatan furniture maupun partisi ruangan.
4. Bambu Ampel
Bambu jenis ini baik digunakan untuk konstruksi ringan, sebagai bahan baku furniture maupun berbagai macam kerajinan, namun bambu ampel harus diawetkan terlebih dahulu karena ia rentan terhadap rayap tanah meskipun cukup tahan terhadap jamur.
5. Bambu Andong (Gigantochloa Pseudoarundinacea)
Bambu Andong memiliki sifat kelenturan yang baik untuk pembuatan konstruksi bangunan atau jembatan dan juga bambu lamina. Bambu ini juga baik digunakan sebagai bahan baku pulp maupun kertas. Akan tetapi sebelum diaplikasikan dalam struktur bangunan, Bambu Andong perlu diawetkan karena rawan terhadap rayap kayu kering.
(photo by www.engineeringdiscoveries.net) |
Bambu memiliki berbagai manfaat dalam struktur bangunan maupun sebagai perangkat rumah tangga, sifat bambu yang mudah dibentuk, elastis menjadi keunggulan bambu terutama untuk meningkatkan kesan bangunan yang teduh dan estetik. Di sisi lain perlu diperhatikan pengawetan bambu sebelum material bambu dapat digunakan dengan leluasa.
Sumber:
engineeringdiscoveries.net
www.arsitag.com
www.dekoruma.com
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Comments
Post a Comment